Author: illiyyina
•10:55 PM
14 Agustus 2012

Iman seseorang dapat diketahui dari cara seseorang tersebut menghadapi masalah dalam hidupnya baik itu berupa ujian atau cobaan..
Iman pun kondisinya dapat naik turun.. Oleh karenanya ia perlu sering-sering disentuh, perlu direcharge, diperhatikan kondisinya, ia perlu disiram agar tumbuh dengan baik..
"Hidupku hanya untuk Allah, apalagi matiku.."
Siang ini saya merenung, tentang eksistensi "iman" dalam qalbu saya. Apakah saya sudah termasuk hambaNya yang beriman atau belum? Jika sudah, seharusnya ketika saya diterpa masalah sy mengadu kepada sang pemberi masalah, sy hanya curhat kepada sang Khalik, bukan banyak berkeluh kesah kepada banyak manusia. Karena pada intinya, Allahlah pemilik jalan keluar yang sebaik-baiknya. Hanya Allahlah pemberi ketenangan yang hakiki.
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28)."
Saya tidak tahu, apakah sy sudah termasuk hambaNya yang beriman atau belum??
Kenyataannya, kemarin saat saya sedang sedih, saat saya sedang galau, saat hati sy gundah, sy kesana kemari mengeluhkan kesedihan sy kepada banyak manusia. Padahal solusinya ada pada Allah. Ada pada Allah penggenggam segala urusan, pemilik hati manusia. Seharusnya saya mendatangi Allah. Seharusnya sy mendatangi Sang Pemberi ketenangan di sepertiga malam terakhir. Seharusnya sy mengetuk pintu Allah di malam-malam terakhir (apalagi ini Ramadhan). Bukankah janjiNya benar??
"Berdoalah kepadaKu, maka akan Aku perkenankan bagiMu" (QS 40: 60)
Saya tidak tahu, apakah sy sudah termasuk hambaNya yang beriman atau belum??
Seharusnya ketika hati saya sedang gundah gulana (bahasa gaulnya: GALAU :p) sy memerdengarkan ayat-ayat Allah lebih sering. Seharusnya sy segera membuka Al Quran. Karena disitulah solusi segala masalah. Bukan malah mendengarkan lagu2 melow.. :'(

Ah Rabbi,,, izinkan aku menjadi hamba Mu yang beriman. Yang menggantungkan segala permasalahan hidup hanya kepada Mu. Yang menjadikanMu tempat pertama kali aku curhat ketika hatiku bersedih.

Segera saya sadar..
Segera saya terbangun!!!!
Seketika saya putar Murratal.. Surat Ar Rahman.. mendengarkannya  dengan seksama. Air mata saya jatuh tak peduli saat itu sy sedang berada di meja kantor dan seketika teman-teman melihat sy menangis tnpa tau alasannya.. Tangisan sy pun semakin menjadi, tak peduli sy paham atau tidak artinya..

Rabb,,, di hari-hari terakhir Ramadhan, ketika aku tak mampu beri'tikaf karena sedang berhalangan..
Bukankah Berdoa kepadaMu tak harus di atas sajadah...
Bukankah berdoa kepadaMu boleh sambil duduk, berdiri, bahkan berbaring..
Izinkan aku memohon kepadaMu
Karena sejatinya Engkaulah yang Maha Lembut,
karena hanya Engkaulah satu-satunya dzat yang dapat menjadikan sesuatu "mungkin" terjadi.
karena hanya Engkaulah yang menjadikan kesulitan menjadi "mudah".
karena hanya Engkaulah satu-satunya dzat yang dapat menyatukan dua hati yang berbeda..
kami ingin beribadah Rabb..
kami ingin menjadi lebih baik..
kami ingin kebahagiaan..
kami ingin kemudahan..
kami rindu hidayahMu..
kami ingin keberkahan..
kami rindu kasih sayang..
Ridlhoilah Duhai Rabbi..

 

 *dan doa-doakupun terbang tinggi menembus Asry-Nya, doa dariku untukmu..


















|
This entry was posted on 10:55 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: